Saturday, December 12, 2009

Keluarga Bimo Seno - Moel

DI antara keluarga Pandawa, Bima tergolong unik. Dengan postur tubuh tinggi-besar dan sikap apa adanya, Bima dikenal kurang mengerti tatakrama. Bima juga memiliki tiga putra dari istri berbeda. Gatutkaca lahir dari rahim Arimbi, Antasena dari Urangayu, dan Antareja dari Nagagini.

Ketiga putra Bima memiliki kesaktian luar biasa. Gatutkaca bisa terbang, Antareja bisa menyusup ke dalam bumi, sementara Antasena jauh lebih sakti. Antasena mampu terbang, ambles bumi, dan menyelam. Kesaktian itu bukan tidak menyisakan masalah. Gatutkaca mati tertembus panah Karna namun Antasena dan Antareja harus menempuh jalan lain. Keduanya tidak bisa mati selama masih bersentuhan dengan tanah atau air.

Sejak kecil Antareja tinggal bersama ibu dan kakeknya di Saptapratala atau dasar bumi. Dia memiliki aji Upasanta. Lidahnya sangat sakti. Makhluk apa pun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Kulit Antareja kebal senjata. Dia juga memiliki cincin Mustikabumi yang mampu menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi dan tanah. Cincin itu juga bisa digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Anantareja memiliki sifat jujur, pendiam, berbakti kepada yang lebih tua, dan sayang kepada yang muda, dan rela berkorban.

Antasena tak kalah sakti. Seperti Antareja, kulit Antasena juga bersisik dan kebal senjata tajam. Antasena mampu membenamkan diri ke dalam tanah dan tidak akan mati jika tubuhnya masih menyinggung air atau tanah. Anantasena berwatak jujur, terus terang, bersahaja, berani karena membela kebenaran, dan tidak pernah berdusta.

Kesaktian Antareja dan Antasena menimbulkan masalah pada Perang Baratayuda. Kresna tahu benar, keduanya tidak bisa mati dan bisa membahayakan Pandawa. Karena itu, keduanya tidak diperbolehkan turun ke medan laga. Kresna pun merancang strategi dengan meminta kedua putra Bima itu untuk mengorbankan diri. Antareja harus menjilat telapak kakinya sendiri sementara Antasena meninggal sebelum perang dimulai dengan cara muksa (lenyap beserta raganya).

No comments:

Post a Comment