Prabu Sentanu memanggil Dewabrata dan menceritakan tentang ibunya. Ibu Dewabrata bernama Dewi Ganggawati. Dewi Ganggawati dihukum untuk turun ke bumi karena pada saat pisowanan agung bajunya tersibak tertiup angina. Hal itu mengganggu para dewa yang juga hadir dalam pisowanan agung tersebut. Sesampainya di bumi, Ganggawati bertemu dengan 8 wasu. Kedelapan wasu tersebut karena telah berbuat tidak sopan kepada sang guru sehingga mereka diusir. Untuk itu mereka memohon bantuan kepada Dewi Ganggawati. Karena kasihan, Dewi Ganggawati bersedia membantu mereka. Ganggawati akan melahirkan mereka kembali secara berurutan setelah ia mendapatkan suami. Para wasu gembira mendengar kata-kata Ganggawati dan berterima kasih padanya.
Ganggawati bertemu dengan Prabu Sentanu di sungai Gangga. Pada saat itu juga Prabu Sentanu melamarnya. Dewi Ganggawati menerimanya asal Prabu Sentanu tidak menanyakan asal usulnya dan tidak menegur perbuatannya. Prabu Sentanu menyanggupinya. Setelah menjadi sepasang suami istri, Prabu Sentanu melihat Ganggawati membuang bayi yang baru saja dilahirkannya. Setelah bayi yang kedelapan, Prabu Sentanu tidak tahan lagi. Saat bayi kesembilan digendong Ganggawati, Prabu Sentanu menghadangnya dan mencegahnya dengan nada tinggi. Ganggawati terkejut dan menjelaskan semuanya. Karena Prabu Sentanu telah mengingkari janji, Dewi Ganggawati meninggalkannya.
Prabu Sentanu meminta maaf kepada Dewabrata karena telah membuatnya terpisah dari ibunya dan kehilangan tahta kerajaan. Meskipun yakin bahwa ayahandanya tisak bersalah, Dewabrata memaafkannya.
bersambung
Saturday, December 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment